Monday, May 16, 2011

JALAN  MENUJU  IMAN (PART 3)

Adapun bukti kebutuhan manusia terhadap para Rasul, dapat kita lihat dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk Allah SWT dan bahwa beragama adalah sesuatu yang fitri pada diri manusia, karena termasuk salah satu naluri yang ada pada manusia.  Dalam fitrahnya, manusia senantiasa mensucikan Penciptanya. Aktivitas ini biasa dinamakan ibadah, yang berfungsi sebagai tali penghubung antara manusia dengan Penciptanya. Apabila hubungan ini dibiarkan begitu saja tanpa aturan, tentu akan menimbulkan kekacauan ibadah, bahkan dapat menyebabkan terjadinya penyembahan kepada selain Pencipta yang sebenarnya. Jadi harus ada aturan tertentu, yang mengatur hubungan ini dengan suatu peraturan yang benar. Hanya saja, aturan ini tidak boleh datang dari manusia. Sebab, manusia tidak mampu memahami hakekat Al-Khaliq (maksudnya tentang perbuatan, apakah perbuatan itu diterima atau ditolak, pent.) sehingga dapat meletakkan aturan antara dirinya dengan Pencipta. Maka aturan tersebut harus datang dari Al-Khaliq. Dan karena aturan ini harus sampai ke tangan manusia, tidak boleh tidak harus ada para Rasul yang menyampaikan agama Allah ini kepada umat manusia.
    Bukti lain akan kebutuhan manusia terhadap para Rasul adalah bahwa pemuasan manusia akan tuntutan gharizah (naluri) serta kebutuhan-kebutuhan jasmani, adalah suatu keharusan yang sangat diperlukan. Pemuasan semacam ini apabila dibiarkan berjalan tanpa aturan akan menjurus ke arah pemuasan yang salah dan menyimpang, yang pada gilirannya akan menyebabkan kesengsaraan umat manusia. Maka dari itu, harus ada aturan yang mengatur setiap naluri dan kebutuhan jasmani ini. Hanya saja aturan ini tidak boleh datang dari pihak manusia. Sebab, pemahaman manusia dalam mengatur naluri dan kebutuhan jasmani selalu berpeluang terjadinya perbedaan, perselisihan, pertentangan, dan terpengaruh lingkungan tempat tinggalnya. Apabila manusia dibiarkan membuat aturannya sendiri, pasti aturan tersebut memungkinkan terjadinya perbedaan, perselisihan, dan pertentangan, yang malah akan menjerumuskannya ke dalam kesengsaraan. Oleh karena itu aturan tersebut harus datang dari Allah SWT melalui para Rasul.